(Karya tulis ini dalam versi yang lebih lengkap tersedia dalam format pdf di tautan ini.)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Adanya pandemi memacu penggunaan teknologi digital di berbagai bidang begitupun di bidang pendidikan. Berbagai kemudahan didapat dari teknologi ini, baik oleh peserta didik maupun oleh tenaga pendidik. Proses belajar mengajar di era pandemi ini, dilakukan secara daring. Guru mengajar dengan memanfaatkan teknologi melalui penggunaan applikasi zoom, google meet, classroom, dan google form. Teknologi menjadi penolong media pembelajaran di era pandemi ini.
Applikasi google form dapat digunakan oleh guru untuk mengevaluasi apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum. Menurut Brinkerhoff (1986) dalam Haryanto (2020), bahwa evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan dapat dicapai. Penggunaan applikasi google form di masa pandemi ini memudahkan guru dalam mengelola nilai peserta didik.
Pasal 57 ayat 2 UU Sisdiknas No. 20 tahun 2003, menyebutkan evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk semua jenjang dan satuan dan jenis pendidikan. Evaluasi pembelajaran merupakan inti bahasan evaluasi yang kegiatannya dalam lingkup kelas atau dalam lingkup proses belajar mengajar.
Evaluasi di SD Hikari telah menggunakan applikasi google form semenjak pandemi melanda. Penggunaan applikasi google form menurut Sesana (2020), sangat efektif digunakan dalam pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT), sebesar 70,26% peserta didik suka menggunakan applikasi google Form.
Evaluasi dengan cara tes manual secara online mulai dilakukan ketika ujian sekolah kelas 6 di tahun 2020, soal dibuat dalam bentuk power point, melalui zoom peserta didik diberi waktu mengerjakan setiap soalnya selama 3 menit, jawaban ditulis di buku tulis dan kemudian di kirim ke google classroom. Hal ini dilakukan karena adanya kekhawatiran ketidakjujuran dari siswa saat mengerjakan ujian dengan menggunakan applikasi google form.
Mulai di tahun pelajaran 2020/2021 evaluasi pembelajaran dengan cara ini diberlakukan saat PTS semester ganjil. Di kelas 5B di ulangan harian tema 1 dan 2 masih menggunakan applikasi google form dan mulai ulangan harian tema 3 dan di PTSdilakukan uji coba dengan menggunakan cara manual. Berdasarkan ke dua cara evaluasi di atas, Apakah ada pengaruhnya terhadap nilai anak, apakah ada kenaikan atau kah penurunan? Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang pengaruh hasil belajar anak dengan menggunakan applikasi google form dan tes manual secara online terhadap nilai anak di kelas 5B.
1.2. Identisikasi Masalah
Berdasarkan permasalahan tersebut sejauhmana pengaruh evaluasi hasil belajar anak dengan tes menggunakan applikasi google form dan tes manual secara online terhadap nilai anak di kelas 5B SD Hikari. Yang dimaksud dengan tes manual secara online adalah tes yang dilakukan yang mana soal dibacakan langsung oleh guru dalam bentuk power point melalui zoom, kemudian peserta didik langsung menuliskan jawabannya di kertas, setelah selesai jawabannya di kirim ke google classroom.
1.3. Rumusan Masalah
Rumusan masalah sebagai berikut: adakah pengaruh hasil belajar anak dengan tes menggunakan applikasi google form dan tes manual secara online terhadap nilai anak di kelas 5B SD Hikari.
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian
- Untuk mengetahui hasil belajar anak yang dilaksanakan di sekolah.
- Untuk mengetahui bagaimana pengaruh hasil belajar anak dengan tes menggunakan applikasi google form dan tes manual secara online terhadap hasil belajar anak di sekolah.
Manfaat Penelitian
- Secara teoretis penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai sumbangan pemikiran dalam meningkatkan proses pembelajaran yang bermutu.
- Secara praktis merupakan sumbangan pemikiran bagi guru sekolah, dan pengelola pendidikan, dalam rangka meningkatkan mutu layanan pendidikan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hasil Belajar
Hasil belajar menurut Mudjiono (2006) adalah hasil dari interaksi tindak belajar murid dan tindak mengajar yang dilakukan oleh Guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi, sedang tindak belajar merupakan puncak dari proses belajar dengan meningkatnya kemampuan. Sedangkan menurut Sudjana, (2010) “bahwa hasil belajar ialah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pernyataan tersebut, menekankan bahwa hasil belajar sebagai hasil dari proses pembelajaran.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kegiatan interaksi antara guru dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor dari luar diri siswa. Dari pendapat ini faktor yang dimaksud adalah faktor dalam diri siswa perubahan kemampuan yang dimilikinya seperti yang dikemukakan oleh Clark dalam Sudjana (2010), menyatakan bahwa hasil belajar siswa disekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan. Demikian juga faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan yang paling dominan berupa kualitas pembelajaran.
Menurut Slameto (2010) ada 2 faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor Internal meliputi faktor jasmani, psikologis, kelelahan dan faktor eksternal meliputi faktor keluarga, sekolah dan masyarakat. Sedangkan menurut syah (2015) ada 3 faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu (1) faktor internal meliputi aspek pisiologi yaitu kondisi kesehatan dan aspek psikologis meliputi intelegensi, sikap, bakat, minat dan motivasi (2) faktor eksternal meliputi faktor lingkungan sosial dan lingkungan non sosial dan (3) faktor pendekatan belajar.
2.2. Evaluasi Pembelajaran
Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab; al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai.
Evaluasi Pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai; suatu tindakan atau kegiatan atau suatu proses menetukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi di lapangan pendidikan). Dengan kata lain, evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya. (Ratna wulan, Rusdiana, 2014). Evaluasi itu mencakup pengukuran (measurement), penilaian (assessment), dan tes (testing).
Berdasarkan uraian di atas maka evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran, salah satunya dengan melakukan tes.
2.3 Tes
Tes (testing) berasal dari kata Latin testum yang berarti sebuah piring atau jambangan dari tanah liat.
Dalam pandangan secara psikologis ini, Miller, seperti yang dikutip oleh Sukiman (2012), menggambarkannya secara lebih teperinci, yaitu bahwa tes merupakan sebuah instrumen penilaian formal yang digunakan untuk menilai kemampuan kognitif peserta didik dalam suatu mata pelajaran seperti halnya untuk mengumpulkan informasi kuantitatif tentang kemampuan psikomotor peserta didik (keterampilan fisik) dan karakteristik afektif (seperti sikap, emosi, minat, dan nilai-nilai). Pada dasarnya tes adalah sebuah instrumen atau prosedur yang sistematis untuk mengukur sebuah sampel perilaku dengan mengajukan seperangkat pertanyaan dalam suatu cara yang seragam (Haryanto, 2020).
Menurut Overton (2011) dalam Haryanto (2020), jika dikaitkan dengan pembelajaran anak didik, tes adalah sebuah metode untuk menentukan kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas tertentu atau mendemonstrasikan penguasaan terhadap suatu keterampilan atau kandungan pengetahuan. Sebagian bisa berupa tes pilihan ganda, atau tes pelafalan. Ketika digunakan secara berkaitan dengan penilaian (assessment), atau bahkan evaluasi, tes bisa dibedakan dengan fakta bahwa sebuah tes adalah satu bentuk dari penilaian (assessment).
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Hikari kelas 5B yang terletak di Kampung Koceak Kelurahan Keranggan kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan Profinsi Banten.
3.2. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di semester ganjil Tahun pelajaran 2021/2022 mulai bulan Juli-September 2021.
3.3. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas 5, khususnya kelas 5B dengan jumlah peserta didik 31 orang.
3.4. Metode Penelitian
Data yang diambil berupa data primer dan sekunder. Data primer diambil dari hasil penilaian harian dan penilaian tengah semester tema 1 dan 2. Penilaian harian tema 1 dan 2 dilakukan dengan menggunakan applikasi google form sedangkan penilaian tengah semester ganjil dilakukan dengan tes manual secara online. Data sekunder diperoleh dari berbagai sumber buku dan laporan hasil penelitian. Data diolah dan dianalisa secara deskritif.
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukan bahwa untuk penilaian harian (PH) tema 1 peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ 90 mencapai 77%. Di penilaian harian tema 2 peserta didik yang mendapatkan nilai di ≥ 90 hanya mencapai 16%. Untuk nilai rata-rata penilaian harian tema 1 dan 2 peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ 90 sebanyak 35%.
Gambar 1 di bawah ini memperlihatkan nilai rata-rata penilaian harian Tema 1 dan 2. Nilai rata-rata penilaian harian tema 1 mencapai 93,39 sedangkan nilai rata-rata penilaian harian tema 2 mencapai 76.6, nilai penilaian harian tema1 lebih besar dibandingkan dengan penilaian harian tema 2. Hal ini disebabkan pada penilai harian 2 ada 2 soal yang tidak terjawab dengan tepat oleh peserta didik berdasarkan data di google form. Yaitu di no. 1 soal IPA peserta didik yang menjawab dengan tepat hanya 6 orang dari 31 orang dan soal no. 6 untuk soal IPS peserta didik yang menjawab dengan tepat dan hanya 8 orang dari 31 orang.
Gambar 1 memperlihatkan bahwa rata-rata nilai penilaian harian tema 1 peserta didik lebih baik dibandingkan dengan penilaian harian tema 2. Hal ini disebakan di penilaian harian 2 ada 2 soal yang tidak dijawab dengan tepat oleh peserta didik dengan baik, yaitu di soal no. 1 hanya 19% yang menjawab dengan tepat dan di soal no. 6 26% peserta didik yang menjawab dengan tepat.
Sedangkan untuk penilaian tengah semester tema 1, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ 90 mencapai 52%. Di penilaian tengah semester tema 2 peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ 90 hanya mencapai 55%, terdapat kenaikan nilai sebesar 3%. Untuk nilai rata-rata penilaian harian tema 1 dan 2 peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ 90 sebanyak 52%. Jika di lihat dari nilai rata-rata nilai PTS tema 1 mencapai 87 dan nilai rata-rata PTS tema 2 mencapai 91 sebagaimana ditunjukkan dalam gambar di bawah ini.
Dari hasil penelitian mengenai penilaian harian (PH) dan penilaian tengah semester (PTS), perbandingan nilai rata-rata diperoleh sebagai berikut: nilai rata-rata tema 1, nilai PH lebih tinggi dibandingkan dengan nilai PTS, sedangkan di tema 2, nilai PTS lebih tinggi dibandingkan dengan nilai PHnya. Hal ini disebabkan nilai hasil belajar anak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal anak.
KKM yang diterapkan di sekolah Hikari untuk 5 mata pelajaran dalam tema yaitu IPA, Bahasa Indonesia dan PKN masing-masing adalah 75, sedangkan untuk KKM IPS dan SBDP adalah 70, dari tes tema 1 dan 2 diperoleh nilai rata-rata KKM untuk ke 5 mata pelajaran tersebut berdasarkan KD yang diujikan sebagai berikut:
Tabel 1 Nilai KKM Berdasarkan Kompetensi Dasar.
Dari Tabel terlihat perolehan nilai rata-rata KKM berdasarkan KD di kelas 5B lebih tinggi dibandingkan dengan KKM yang ditetapkan oleh sekolah untuk ke 5 mata pelajaran. Untuk standar penilaian di Sekolah Hikari dibagi menjadi 4 skala yaitu:
Tabel 2 Standar Nilai.
Berdasarkan kemampuan peserta didik maka dibagi menjadi 3 kelompok yaitu kelompok dengan kemampuan tinggi, menengah, dan bawah, diperoleh nilai rata-rata untuk nilai PH dan PTS tema 1 dan 2 sebagai berikut:
Tabel 3 Rata-rata Nilai PH dan PTS Tema 1 dan 2 Berdasarkan Kelompok.
Gambar di atas memperlihatkan bahwa nilai rata-rata PTS untuk ke 3 kelompok, lebih tinggi dibandingkan dengan nilai PH. Dari tabel dan grafik juga terlihat adanya kenaikan perolehan nilai bagi ke 3 kelompok, hal ini disebabkan peserta didik sudah lebih siap, sudah mempunyai pengalaman dalam mengerjakan soal-soal tema sebelumnya dan juga adanya bentuk pengulangan soal.
4.2 Pembahasan
Dari data yang diperoleh hasil belajar anak dengan menggunakan applikasi google form dan tes manual secara online tidak memperlihatkan hasil yang tidak jauh berbeda, hal ini disebabkan hasil belajar anak dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Menurut Clark dalam Sudjana (2010), yang mana faktor internal 70% sangat berpengaruh terhadap hasil belajar anak. Hal yang sama diutarakan oleh Slameto (2010) dan Syah (2008) bahwa faktor internal dan eksternal mempengaruhi hasil belajar anak. Faktor Internal, faktor psikologis peserta didik yang meliputi intelegensi, minat, bakat kematangan dan kesiapan mempengaruhi hasil belajar. Begitu pun dengan faktor kondisi kesehatan peserta didik, ketika tes kondisi peserta didik dalam kondisi fit hasil belajar akan maksimal. Begitu pun dengan faktor eksternal yang meliputi faktor lingkungan sosial dan lingkungan non sosial dan faktor pendekatan belajar, mempengaruhi hasil belajar anak.
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Studi kasus mengenai perbandingan evaluasi hasil belajar dengan tes menggunakan google form dan tes manual secara daring telah dilakukan, beberapa simpulan dapat ditarik sebagai berikut:
- Hasil belajar anak tidak dipengaruhi oleh jenis tes yang digunakan, karena hasil tes dengan tes menggunakan applikasi google form dan dengan tes manual secara online memperlihatkan nilai hasil belajar yang tidak jauh berbeda.
- Kekhawatiran akan anak tidak jujur dalam mengerjakan tes dengan menggunakan applikasi google form sangat tidak mendasar. Apapun bentuk tes yang dijalani, faktor internal yaitu psikologis dan kesehatan, serta eksternal seperti faktor keluarga, sekolah dan masyarakat sangat mempengaruhi nilai hasil belajar anak.
5.2. Saran
Sebaiknya selama pembelajaran daring bentuk tes dengan menggunakan applikasi google form kembali digunakan oleh SD Hikari. Penggunaan applikasi google form memudahkan guru dalam merekap hasil tes siswa dan mempersingkat waktu dalam mengoreksi soal serta menghemat dalam penggunaan kertas.
DAFTAR PUSTAKA
- Dimyati, Mudjiono (2006), Belajar dan pembelajaran, Jakarta Rineka Cipta.
- Haryanto (2020), Evaluasi Pembelajaran (Konsep dan Manajemen), Yogyakarta, UNY Press.
- Syah, Muhibbin (2015), Psikologi Pendidikan, Bandung, Remaja Rosdakarya.
- Sudjana, Nana (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, Remaja Rosdakarya.
- Sesana (2020), Efektifitas Penggunaan Apllikasi Google Form dalam Pelaksanaan PaT Berbasis Online di SMKN 1 Tembuku Jurnal Balai diklat keagamaan Denpasar Vol. 3.
- Sukiman (2012), Pengembangan Sistem Evaluasi. Yogyakarta. Insan Madani.
- Slameto (2010), Belajar dan Faktor –Faktor yang Mempengaruhi, Jakarta Rineka Cipta.
- Ratna wulan, Rusdiana, (2015), Evaluasi Pembelajaran, Bandung, Pustaka Setia.