Kita hidup dalam semesta perubahan. Semuanya berubah, tidak ada yang kekal kecuali perubahan itu sendiri. Panta rhei kata Heraclitus, ―semuanya mengalir.
Perubahan sering kali diibaratkan sebagai hembusan angin, ―tidak selalu favorable atau berpihak. Kadang seperti melawan kita. Ketika hembusan angin tidak berpihak: Mereka yang pesimis akan mengeluhkannya. But whining won’t change it, only make it worse. Mereka yang optimis akan berharap angin berubah arah. But wishing won’t make it so. Mereka yang realis akan menyesuaikan layar dengan angin. Mungkin perlahan. Tapi mereka akan upayakan bahtera tetap menuju destinasi.
Bagi orang aerodinamis, kalau angin melawan wahana atau headwind, itu adalah kesempatan untuk meningkatkan gaya angkat, untuk lepas landas atau untuk terbang lebih tinggi lagi.
Semoga keluarga Hikari merupakan keluarga yang selalu dapat menyikapi perubahan dengan baik. Karena katanya, mereka yang bertahan bukanlah mereka yang paling cerdas, paling kuat, paling cantik atau paling tampan, melainkan mereka yang memiliki watak (karakter), mereka yang dapat menyikapi perubahan dengan baik.
Keluarga Hikari akan selalu semangat, selalu semarak menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran, menyiapkan generasi penerus berwatak mulia dan berpengetahuan dasar yang kokoh, generasi yang bisa menyikapi perubahan dengan baik.
10 hari menuju Ulang Tahun RI ke 74, SDM Unggul Indonesia Maju.
Leave a Reply