Ideal manis yang makin menipis.
Krisis sadis yang makin mengikis.
Tak ada pelipur tangis.
Tak ada penawar sakit.
Yang terlihat di panggung
Yang terjadi di balik panggung
Terpisah tirai tuli bisu
Hanyutkan jiwa semakin ragu
Kebaikan yang ditampil-samarkan
Jahanam yang dilaku-lampahkan
Dalam rapi kerangka tertata
Seolah lupa raga ini fana
Kemuliaan kekal Tuhan tawarkan
Bukan untuk rayu hina sesaat
Wahai jiwa yang dulu tenang
Kembalilah untuk diridhai dan ridha
(coretan ini mengalir setelah mendengar cerita tentang “dunia” dari sahabat terbaikku Faisal)